Problem ekonomi warga Nahdliyyin dan terbatasnya sumber pembiayaan bagi
operasional organisasi mulai direspon oleh Pengurus Nahdlatul Ulama. 2 Pengurus
MWC Ngoro dan Tembelang menyampaikan masalah itu di hadapan 60 Kyai dalam Rapat
Koordinasi PCNU dan MWC NU se-Jombang.
‘MWC NU Ngoro berencana mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), sedang
dalam rencana PCNU melalui Muskercab yang lalu, PCNU juga akan mendirikan BMT. Apakah
bisa atau seperti apa?’, kata Muhyiddin, Ketua Tanfidziyah MWC NU Ngoro kepada
Pengurus Cabang. ‘Apa yang akan kami lakukan dengan BMT ini merupakan respon terhadap
kondisi warga Nahdliyyin sekitar, sekaligus ikhtiar untuk menggalang sumber
pembiayaan MWC melalui lembaga keuangan?’, tambah pria yang pernah menjabat
sebagai Komandan Koordinasi Satuan Tugas (Dankorsat) Banser NU Jombang.
Berbeda dengan Muhyiddin, Rifai; sekretaris MWC NU Tembelang menyatakan
kesiapan pengurus MWC NU Tembelang dalam memfasilitasi permintaan warga
Nahdliyyin untuk mendirikan koperasi. ‘puluhan warga Nahdliyyin di Tembelang telah
menyatakan kesiapannya menjadi anggota koperasi. Untuk itu, kami minta saran
dan bantuan PCNU dalam memfasilitasi pendirian koperasi’, ungkapnya.
Menanggapi 2 pendapat dan permintaan pengurus MWC NU itu, Muslimin
Abdilla; sekretaris PCNU Jombang menyatakan kesanggupan PCNU melalui Lembaga
Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) dalam memfasilitasi dan mensinergikan
pembentukan BMT dan Koperasi sesuai dengan program yang telah direncanakan
LPNU. ‘Rencana pendirian BMT di MWC Ngoro nanti bisa disinergikan dengan
rencana pendirian BMT oleh LPNU. Guru-guru LP Ma’arif telah menyatakan kesiapannya
menjadi anggota BMT’, kata pria berkacamata yang ditugaskan oleh PCNU untuk
mendampingi pengembangan bidang pendidikan di LP Ma’arif. ‘Demikian juga dengan
koperasi, LPNU juga telah merencanakan pendiriannya’, tambahnya.
Jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Jombang dalam rapat pada Rabu
malam (28/11/2012) itu begitu terbuka merespon gagasan dan saran dari Pengurus
MWC NU se-Kabupaten Jombang. Pendidikan, Ekonomi dan lunturnya Paham ASWAJA dikalangan
Nahdliyyin menjadi sorotan serius peserta rapat. ‘Pengurus NU sekarang banyak
dari kalangan kader-kader muda. Karenanya kita berharap Jam’iyyah NU bisa lebih
kreatif dan maju dalam memberikan pelayanan kepada Nahdliyyin’, kata DR. KH.
Isrofil Amar, M.Ag dalam sambutan pembuka rapat. ‘Kelemahan organisasi harus
kita jawab dengan langkah nyata; menata organisasi dan menguatkannya mulai Cabang
hingga Ranting. Dan panduan kita adalah AD/ART organisasi, dan kita wajib konsisten
menjalankan aturan organisasi’, tambahnya.