Pengurus Cabang dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama se-Kabupaten
Jombang serius dalam membahas solusi masalah kemunduran paham keagamaan Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) warga Nahdliyyin di Jombang. Hal itu terungkap
dalam Rapat Koordinasi PCNU dan Pengurus MWC NU se-Kabupaten Jombang yang
dihadiri sekitar 60 Kyai di AULA Kantor PCNU, Rabu (28/11/2012).
Beberapa pengurus MWC NU menyampaikan fakta-fakta masalah itu di
lingkungan sekitar mereka. Dihadapan Kyai dari jajaran Syuriyah dan
Tanfidziyyah PCNU Jombang mereka curhat;
generasi muda Nahdliyyin menjadi kelompok yang paling rentan terpengaruh oleh
paham keagamaan diluar ASWAJA. ‘Perubahan sikap, tindakan dan perilaku mereka
telah banyak bergeser dari norma dan tradisi mulia yang diteladankan oleh
Salafus Sholeh serta Para Ulama terdahulu, bahkan yang diteladankan oleh orang
tuanya sendiri’, ungkap Ketua Tanfidziyah MWC NU Jogoroto, H. M. Kayis.
Menanggapi fakta-fakta itu, Drs. KH. Junaidi Hidayat, Wakil Rois
Syuriayah PCNU Jombang menyampaikan, Lailatul Ijtima’ merupakan tradisi para
Kyai NU untuk menguatkan Jam’iyyah dan Jamaah NU serta menjadi media untuk
bersama-sama merespon kondisi sosial di sekitar, baik Nasional maupun Daerah. ‘Kemunduran
tidak hanya terlihat pada generasi muda Nahdliyyin, tapi para pengurus NU garda
terdepan, para Ustadz, Pengurus Anak Ranting, Pengurus Ranting dan Pengurus
Majelis Wakil Cabang pun perlu diperkuat paham ASWAJAnya agar mereka bisa
menterjemahkan dan mengarahkan paham ASWAJA sesuai dengan konteks dan trend
kehidupan saat ini’, kata Wakil Rois Syuriyah yang juga Ketua Dewan Pendidikan
Kabupaten Jombang itu.
‘Untuk itu, format Lailatul Ijtima’ yang menjadi agenda prioritas Syuriyah
PCNU Jombang perlu dikemas efektif dan komunikatif agar Tim Syuriyah dan
Pengurus NU di satu wilayah kawedanan bisa saling asah dan asuh dalam
menterjemahkan paham ASWAJA dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Kalau
bisa seminggu sekali Lailatul Ijtima’ dilaksanakan’, tambahnya.
Dalam rapat koordinasi tadi malam, disepakati bahwa Lailatul Ijtima’
akan dilaksanakan rutin bergilir 2 kali sebulan yang melibatkan sekitar 600 Pengurus
NU di satu wilayah kawedanan di Jombang. Penyelenggara Lailatul Ijtima’ adalah
Syuriyah PCNU Jombang yang secara teknis dikelola oleh Tanfidziyah dan
dilaksanakan oleh Pengurus MWC NU yang ditunjuk berdasar musyawarah. ‘Jadi, Lailatul
Ijtima’ ini agenda PCNU Jombang yang dilaksanakan oleh MWC NU dalam satu
kawedanan. Jadwalnya sudah direncanakan
oleh Syuriyah. Lailatul Ijitima’ yang selama ini diselenggarakan oleh MWC-MWC
NU tetap saja berjalan sebagaimana biasa, bukan diganti’, kata DR. KH. Isrofil
Amar menegaskan.
Pengurus MWC NU Megaluh kawedanan Jombang Kota yang sedianya ketempatan
untuk pertama kalinya di bulan Desember 2012, tidak hadir dalam rapat. Sedangkan
Lailatul Ijtima’ kedua di MWC Gudo bulan Desember 2012, Pengurus MWC menyatakan
perlu waktu kesiapan karena mereka baru terpilih sebagai Pengurus MWC NU Gudo,
3 hari yang lalu. Untuk itu, kepastian Lailatul Ijtima’ bulan Desember 2012
akan dikomunikasikan dan dimusyawarahkan ulang oleh Sekretariat PCNU dengan
MWC-MWC NU lain yang sudah dijadwal.(asri)